Assalaamu’alaikum temans :)
Alhamdulillah saya masih diberi kesempatan untuk melanjutkan rangkaian cerita ini dan Anda masih bisa membacanya dengan sangat baik.
Okee ceritanya kita sambung lagi, kali ini saya akan fokus kepada pengalaman menerapkan ilmu metafisika tersebut.
Di sekolah saya terdapat sebuah aula yang konon kabarnya merupakan kerajaan jin yang sangat besar. Penguasanya adalah sosok jin laki-laki besar berwajah mengerikan yang kulitnya berwarna merah berambut panjang. Memiliki ribuan anak buah dengan berbagai macam bentuk entah itu laki-laki, perempuan, tua maupun muda, serta anak-anak kecil yang siap menyerang siapapun yang mengganggu keberadaan mereka.
Jangan sekali-sekali membayangkan bentuknya seseram apa, karena kemungkinan Anda akan nyambung dengan frekuensi mereka waspadalah nanti mereka bisa muncul di sekitar Anda saat Anda lengah.
Tapi jangan khawatir, karena saya hanya mengada-ada saja, saya pun belum pernah kebayang apalagi ditemui salah satu dari mereka. Hehehe…
Pernah suatu sore saya dan salah seorang rekan sedang bersantai di beranda masjid sekolah setelah ada sebuah kegiatan. Tiba-tiba kami berdua dipanggil oleh beberapa anggota dari sebuah ekskul yang saat itu sedang mengadakan latihan rutin di sekitar aula tersebut. Ternyata kami dipanggil gara-gara beberapa siswa anggota ekskul tersebut mengalami kesurupan. Saya dan rekan saya segera saja mendatangi mereka. Karena merasa bisa, saat itu kami tenang saja. Dengan melakukan prosedur-prosedur tertentu dalam menggunakan energi yang pernah diajarkan, kami mencoba mengatasi hal tersebut. Namun apa yang terjadi? Satu orang belum selesai ditangani, namun sudah bermunculan “korban-korban” baru yang lain. Seperti yang kita ketahui kesurupan memang seringkali menular.
Itu membuat kami terpaksa harus bolak-balik ke “korban” A lalu ke B, ke A lagi, lalu ke C, A minor, D minor ke G dan seterusnya hahaha…
Capek sekali rasanya karena energi kami terkuras banyak sekali. Apalagi saat itu menjelang maghrib yang konon menjadi waktu terkuat para bangsa jin dan kawan-kawannya. Kemudian kami memutuskan berhenti untuk sholat dulu dengan pertimbangan para “korban” sudah mulai tenang dan yakin mereka akan tetap aman walaupun para makhluk masih bersarang di dalamnya.
Seusai sholat maghrib dan menyelesaikan dzikir serta doa, dengan keyakinan bahwa energi kami telah ter-recharge, kami melanjutkan “pertarungan” kami dengan mereka. Terus terang saya dan rekan saya kewalahan saat itu. Susaaaah sekali mengeluarkan mereka, mungkin karena mereka sedang kuat-kuatnya. Apalagi mereka tidak bisa diajak berkomunikasi. Lalu karena sudah kehabisan akal, kami sepakat untuk menghubungi guru kami dengan maksud meminta bantuan dari jarak jauh. Tentu saja rasa percaya diri kami seketika meningkat setelahnya, energi kami menjadi luar biasa besar. Akhirnya satu persatu korban berhasil sadar kembali dan berakhirlah “pertarungan” kami, dengan kami yang keluar sebagai pemenangnya hehehe…
Kalau mengingatnya saya merasakan keseruannya di sana. Memang seru sekali ketika mengatasi hal-hal seperti itu. Ibarat sedang bertanding di sebuah pertarungan lintas dimensi, dimensi nyata dan dimensi ghaib. Tentu saja banyak yang menonton, di mana-mana tontonan gratis selalu banyak peminatnya hehehe…
Pengalaman tak terlupakan tersebutlah yang membuat rasa penasaran saya bertambah tinggi terhadap ilmu-ilmu seperti ini. Saya bersyukur diberi rasa ingin tahu yang tinggi, sehingga saya selalu mau mempelajari hal-hal yang lebih dari yang diajarkan guru saya. Ya, saya menjadi sangat hobi membaca artikel-artikel tentang metafisika, hypnosis, hypnotherapy, dan sebagainya yang akhirnya menggeser pemahaman saya ke pemahaman baru yang lebih logis dan aman dari rusaknya aqidah.
Bersambung…
0 komentar:
Posting Komentar
Berilah kritik dan saran yang membangun
Terimakasih ;)