Sabtu, 14 Desember 2013

Belajar Menuju Allah : Doa

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Allah Maha Mengabulkan, sebagai umat Islam kita wajib meyakini hal tersebut. Sangat aneh bila saat berdoa ada pertanyaan, "mungkin gak ya, doaku dikabulkan?". Pasti kita semua pernah kan? Saya pun pernah juga, hehe... Sebenarnya doa-doa kita banyak yang sudah terkabul lho.. Tapi seringkali kita tidak sadar dan terbuai kenikmatan rasa "ini kerja kerasku". Di catatan ini saya bukan bermaksud menggurui, menghakimi, maupun sok pintar. Di sini saya mencoba berbagi pengalaman dan berbagi ilmu yang saya pelajari.

Kembali ke topik doa...
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Mukmin 60 "Berdoalah kepadaKu maka Aku perkenankan bagimu". Nah ini janji dari Allah kepada kita, lalu apakah kita sudah memanfaatkan janji Allah tersebut? Perlu kita ketahui, ada satu hal yang tidak pernah dilakukan Allah, yaitu ingkar janji. Namun itu hak Allah sepenuhnya, karena Dia Sang Maha Kuasa. 

Kita flashback sejenak dan tanyakan kepada diri kita, "Berapa banyak doa kita yang sudah terkabul?". Kalau saya pribadi merasa ternyata sangat banyak doa saya yang terkabul. Nah artinya janji Allah untuk mengabulkan doa kita sangatlah nyata. Tapi yaaa itu... Kita tidak sadar akan terkabulnya doa kita. Bersyukurlah kawan, rasakan dan jiwai terkabulnya doa tersebut. Kita akan menemukan perasaan syukur yang luar biasa dari hati kita.

Oh iya, tapi pernah gak kita merasa "Kok doa saya tidak/belum/lama sekali dikabulkan ya?". Kalau begini apa masalahnya? Masalahnya ada pada diri kita, saya, kita yang berdoa.
Dalam dunia pengembangan diri yang saya pelajari, ada yang disebut vibrasi atau getaran pikiran dan perasaan. Nah vibrasi ini terbagi menjadi dua yaitu Force (Getaran Pikiran Negatif) dan Power (Getaran pikiran Positif). 



Tabel di atas menjelaskan frekuensi energi pikiran yang positif dan negatif. Semua orang pasti pernah mengalami perasaan atau emosi seperti yang tertulis di tabel tersebut.

Nah bisa kita lihat pada tabel Force, di sana ada level keinginan dan emosinya yaitu keinginan yang kuat akan sesuatu. Nah di sini masalahnya. Kita memang sudah berdoa dan Allah berjanji akan mengabulkan. Akan tetapi jiwa kita, emosi kita menunjukkan keinginan yang sangat kuat. Kita sangat ingin doa itu terkabul dan lupa memasrahkannya pada Allah. Ini yang terkadang menjebak kita, maka dari itu lepaskan diri kita dari "kemelekatan" dengan keinginan kita. Percayalah bahwa kekuatan pasrah kepada Allah jauh lebih mendekatkan kepada terkabulnya doa kita.

Selain itu, kita juga butuh "jeda". Jeda yang dimaksud adalah berhenti sejenak dan lupakan keinginan tersebut, ini juga termasuk memasrahkan kepada Allah. Man jeda wa jadaa, hehe nyeleneh banget. 

Logika jeda itu begini, misalkan kita meminta tolong kepada teman kita supaya keinginan kita tercapai. Tiap hari kita ejar teman kita tersebut dan minta toloooong terus. Apa yang terjadi? Justru teman kita malah menjauhi kita kan? Nah seperti itu juga jika kita doa terus menerus tanpa jeda, keinginan kita justru menjauh. Namun dalam hal ini Allah Yang Maha Penyayang bukan menjauhkan kita dari keinginan kita, namun menundanya dan memberikannya pada saat yang tepat. Saat kita sudah benar-benar memasrahkan kepadaNya. Sekali lagi saya perjelas, Allah Maha Mengabulkan.

Untuk memperkuat keimanan kita pada Kekuasaan Allah, berikut ini ada sedikit kutipan dari salah satu sahabat fb saya. 

"Saat banyak pesan ke inbox fb ... Banyak bbm ... Banyak sms ... Banyak pesan ke whatsapp ... Dan aku kewalahan menjawab pertanyaan-pertanyaan para sahabat ... Aku spontan kagum dengan kehebatan-NYA yang selalu menjawab semua do'a ..." 
-Arif Rh- 

Maaf bila ada kesalahan, saya hanya berusaha berbagi. Kebenaran hanya milik Allah SWT.

Semoga Bermanfaat.

Terima Kasih

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh :)

0 komentar:

Posting Komentar

Berilah kritik dan saran yang membangun
Terimakasih ;)